Siapa yang tahu hujan kan
datang, bersama apa, seberapa banyak atau di tempat yang mana.
Tak kan ada orang yang tahu.
Orang hanya tahu ilmu
kebiasaan.
Tetapi terkadang, kebiasaan
pun bisa meleset tak sesuai kenyataan.
Janganlah takabur jika Kau
orang berilmu.
Karena mendung tak berarti
hujan, dan setiap hujan tak selalu diawali mendung.
Berusahalah “nrimo ing
pandum”.
Tak perlu menuntut Robb-Mu
atau melirik desa tetangga.
Persiapkan bak penampungan
air, gorong-gorong atau selokan terbaik agar ketika hujan datang tak mengalir
sia-sia dan menimbulkan malapetaka.
Jaga semangat! Semoga hujan
rohmah senantiasa hadir di saat yang tepat.
Di saat kita butuh, dia
sigap hadir membantu mengairi.
Di saat kekeringan, dia bersedia
menguras jiwa raga demi genangan tetap tersimpan.
Di saat kebutuhan telah
terpenuhi, dia tetap sabar melengkapi, mengisi setiap penjuru pori-pori.
Nia
Bisa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar