Menyadari diri hanyalah pemimpi, tetapi tak pernah tuntas meraih
mimpi.
Intensitas tinggi tatkala tidur, bayangan angan menjelma kabur.
Bayangan impian tak terlaksana lantaran mudahnya berputus asa.
Ketika jiwa mulai bergejolak memberontak, tak pernah paham
bagaimana caranya bertindak.
Iri pun menyeruak.
Mengapa orang mampu, sedangkan diri tak begitu, alih-alih
mendapat segitu.
Hanya bisa membandingkan hidup dengan capaian orang yang tak
pernah redup.
Tak berkembang, selayang pandang, terbang.
Entahlah... hingga kapan berakhir, rintihan hati seolah berdesir
tersihir.
Kegagalan demi kegagalan seharusnya dijadikan pembelajaran,
bukan renungan pemerumit kenestapaan.
Kalah hari ini bukan berarti kalah esok pagi.
Hari yang cerah pasti kan bersinar kembali.
Semoga bisa lebih baik lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar