Sabtu, 25 April 2020

HABIS GELAP TERBITLAH TERANG - Naskah Drama Wisuda Pelepasan Santri MTs. dan MA Yarobi Grobogan TP 2016/2017

Tampilan pemeran HGTT di atas panggung

Sutradara dan penata rias    : Istika Ronggowati, S.Pd.
Penulis naskah                        : Kurnia Rahman, S.Pd.Si.

PART 1 : PERKENALAN TOKOH
1.     💁sebagai Narator (Perkenalkan para pemain dengan gaya lucu)

2.     👧 sebagai Kartini
3.     👩 sebagai Imajinasi Kartini
Kartini dan Imajinasi Kartini : “Sugeng Enjang!”
4.      👭 sebagai teman Kartini
5.      👭 sebagai teman Kartini
teman Kartini 4 dan 5 : “Haaaaaaaaaaaaai”

6.     👴 sebagai Ustadz : “Assalamu’alaikum!” (Nada Galak dan tegas)

7.     👨sebagai Bupati Demak – Pangeran Ario Hadiningrat : “Selamat Pagi!”

8.     👳 sebagai KH. Muhammad Sholeh bin Umar, ulama’ besar dari Darat, Semarang atau biasa dipanggil Kyai Sholeh Darat : “Assalamu’alaikum Wr. Wb.” (penuh wibawa)

9.    👲 sebagai ajudan pemerintah Kolonial Belanda : 
“Good Morning Ladies and Gentleman. How are you today? I am fine. And you? I am fine too. thank you”. (Gaya Lucu)
 
Pemeran HGTT beserta Sutradara
PART 2 : BELANDA MELARANG BEREDARNYA PENERJEMAHAN AL-QUR’AN

👲 Ajudan :
(membunyikan gong bertubi-tubi, garang, tapi lucu)

👭 Teman Kartini dan 👳 Ustadz : 
(datang, ribut, kepo)

👲 Ajudan :
(menjelaskan pengumuman)

PENGUMUMAN-PENGUMUMAN! WORO-WORO! ANNOUNCEMENT!
Dengan ini diumumkan bahwa Pemerintah Kolonial Belanda secara resmi telah melarang adanya tindak penerjemahan Al-Qur’an. Barangsiapa yang berani coba-coba melanggar, AWAS – INGAAAT... ada sanksinya!!! Pahaaaaam???

👭 Teman Kartini dan 👳 Ustadz :
"Paham"

👲 Ajudan :
"Understand????"

👭 Teman Kartini dan 👳 Ustadz :
"Understand"

👲 Ajudan :
"Oke, sekarang Bubaaar! Bubaar!"
(membunyikan gong kembali tetap lucu)

PART 3 : KARTINI MENGAJI TIDAK DIAJARI ARTI

👴 Ustadz :
(Bergumam tentang bahayanya jika sampai menyampaikan maksud dari Al-Qur’an)

👧 Kartini dan 👭 Teman Kartini : 
(datang mengaji)

👴 Ustadz :
(menasehati anak-anak agar mau mengaji, jangan membolos, karena Al-Qur’an pedoman hidup kita)

👧Kartini :
“Memangnya arti dari yang sudah kita baca ini apa kog bisa jadi pedoman hidup?"

👴 Ustadz :
(diam sejenak, menghela nafas)
“Murid iku kudu tawadlu’! Ora usah kakean takon! Durhoko! Ora sopan karo wong tuwo!”

👧Kartini : “Nyuwun pangapunten pak Ustadz...” 
(sambil menggerutu pelan)

PULANG.........................................

PART 4 : CURHAT KARTINI PADA STELLA (TEMAN DARI BELANDA)

👧Kartini :
(duduk, pura-pura sedang menulis surat, beberapa kali salah dan kertas dibuang”)

👩 Imajinasi Kartini : 
(Berdiri di belakang Kartini, jika batal menulis dia sembunyi dan berhenti membacakan surat)

Untuk Stella Zihandellar                                     
6 November 1899

Mengenai agamaku Islam, Stella... Aku harus menceritakan apa?
Agama Islam melarang umatnya mendiskusikannya karena nenek moyangku Islam.
Bagaimana aku dapat mencintai agamaku, kalau aku tidak mengerti, tidak boleh memahaminya?

Al-Qur’an terlalu suci, tidak boleh diterjemahkan dalam bentuk apapun.
Disini tidak ada orang yang mengerti Bahasa Arab.
Disini orang diajar membaca Al-Qur’an tetapi tidak mengerti apa yang dibacanya.

Aku pikir Gilaa!
Orang diajari membaca, tetapi tidak diajari makna yang dibaca.
Ibarat kau ajarkan aku bahasa Inggris, tetapi tidak 1 patah kata pun kau jelaskan padaku artinya.

Tidak jadi orang sholeh pun tidak apa-apa.
Asalkan jadi baik hati.
Bukankah begitu Stella?

PART 5 : CURHAT KARTINI PADA Ny. ABENDANON (BELANDA)

💁 Narator :
Gelisah, hati gelisah... sekian tahun lamanya... (Sing a song)
Begitulah Kartini, mengaji asal berangkat.
Yang penting di sekolah tidak tidur apalagi ngelantur.
Kembali Kartini menulis surat.
Eiits... kali ini bukan lagi untuk Stella Zihandellar, melainkan Ny. Abendanon, salah satu istri dari orang pemerintahan Belanda.

👧Kartini :
(duduk, pura-pura sedang menulis surat, beberapa kali salah dan kertas dibuang)

👩 Imajinasi Kartini :
(Berdiri di belakang Kartini, jika batal menulis dia sembunyi dan berhenti membacakan surat)

Untuk Ny. Abendanon                       
15 Agustus 1902

Dan waktu itu aku tidak mau lagi melakukan hal-hal yang tidak tahu apa perlu dan manfaatnya.
Aku tidak mau lagi membaca Al-Qur’an, belajar menghafal perumpamaan dengan bahasa asing yang tidak ku mengerti isinya.

Jangan-jangan guruku pun tidak mengerti artinya.

Katakanlah kepada aku apa artinya, nanti aku akan mempelajari apa saja.
Aku berdosa. 
Kitab ini terlalu suci, sehingga kami tidak boleh mengerti apa artinya.

PART 6 : KARTINI KABUR KE RUMAH PAMAN

💁 Narator :
“Akhirnya Kartini kabur pergi ke rumah pamannya seorang Bupati Demak, Pangeran Ario Hadiningrat, namanya. Di perjalanan dia bertemu dengan Ajudan”

👲 Ajudan :
(Duduk bersandar, istirahat sambil bersenandung Rondo kempling- waljinah)
“Ndak pundi mbak ayu, badhe tindak pundi?
Kadingaren tindak wae ora numpak taksi
Dewean opo ora wedi
Timbang nganggur kula gelem ngancani...”

"Eh... Kartini...
Pergi ke Paris beli busana, putri manis mau ke mana?"

👧Kartini :
“Mau ke tempat Pak Lik Ndan... Assalamu’alaikum!”

👲 Ajudan :
“Eh... eh... Wa’-a-lai-kum-sa-lam
Pergi ke Solo beli batik
Kain batik bergambar bulan sabit
Wajahmu Kartini memang cantik
Bagai bidadari turun dari langit”

PART 7 : KARTINI SAMPAI DI RUMAH PAMAN

👧Kartini :
“Assalamu’alaikum... pak lik Pangeran Ario Hadiningrat"

👨 Bupati Demak :
“Wa’alaikumussalam... eeeeh Kartini! Rene nduk, keluarga Rembang podho sehat ya?

👧Kartini :
“Alhamdulillah, Pak Lik. Kelihatannya ada pengajian ya Pak Lik?”

👨 Bupati Demak :
“Oh ya Kartini, kebetulan kamu kesini. Pergilah ke serambi jika kamu ingin  mengikuti pengajian Kyai Sholeh Darat dari Semarang”.

👧Kartini :
“ Nggih Pak Lik”

👳Kyai Sholeh Darat :
(membaca fatihah, menyampaikan makna pegonnya dan sedikit isi kandungannya)
Gambar Ilustrasi dari Tafsir Jalalain Hal. 513
👧Kartini : 
(kagum, bertanya pada Kyai)
Kyai... perkenankanlah saya menanyakan bagaimana hukumnya apabila seseorang yang berilmu namun menyembunyikan ilmunya?”

👳Kyai Sholeh Darat :
“Mengapa Raden Ageng bertanya demikian?”

👧Kartini : 
“Selama ini Al-Fatihah gelap bagi saya. Saya tak mengerti sedikitpun maknanya. Tetapi sejak hari ini Al-Fatihah menjadi terang-benderang sampai kepada makna tersiratnya, sebab romo kyai telah menerangkannya dalam Bahasa Jawa yang saya pahami”.

PART 8 : KARTINI BELAJAR TAFSIR HADIAH PERNIKAHAN DARI KYAI SHOLEH DARAT

👧Kartini :
(membaca QS. Al-Baqoroh : 257 sebanyak 2 kali. Seolah-olah sedang meresapi makna. Kemudian dibacakan makna gandul selanjutnya makna dalam bahasa Indonesianya). 

Gambar Ilustrasi dari Tafsir Jalalain Hal. 40
Q.S. Al-Baqarah 257 :


اَللهُ وَلِيُّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ اِلَى النُّوْرِ ۖ  
وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا اَوْلِيآؤُهُمُ الطَّغُوْتُ يُخْرِجُهُمْ مِنَ النُّوْرِ اِلَى الظُّلُمَاتِ ۖ  
اُولَئِكَ اَصْحَابُ النَّارِ ۖ
هُمْ فِيْهَا خَالِدُوْنَ   

Artinya
Allah Pelindung bagi orang-orang yang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (keimanan). 
Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan. 
Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.

"Masyaallaaah benar-benar DOOR DUISTERNIS TOOT LICHT

💁👩👭👳👨👴👲 Seluruh Tokoh kecuali Kartini : 
(tiba-tiba muncul semua mengagetkan Kartini)
"Artinya???"


👧Kartini :
(Menjawab dengan suara keras dan lantang)
HABIS GELAP TERBITLAH TERANG

  
-THE END-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar