Tampilan pemeran HGTT di atas panggung |
Sutradara dan penata
rias : Istika Ronggowati, S.Pd.
Penulis
naskah : Kurnia Rahman, S.Pd.Si.
PART 1 : PERKENALAN TOKOH
1. 💁sebagai Narator (Perkenalkan para
pemain dengan gaya lucu)
2. 👧 sebagai Kartini
3. 👩 sebagai Imajinasi
Kartini
4. 👭 sebagai teman Kartini
5. 👭 sebagai teman Kartini
teman Kartini 4 dan 5 : “Haaaaaaaaaaaaai”
6. 👴 sebagai Ustadz :
“Assalamu’alaikum!” (Nada Galak dan tegas)
7. 👨sebagai Bupati Demak –
Pangeran Ario Hadiningrat : “Selamat Pagi!”
8. 👳 sebagai KH. Muhammad Sholeh bin
Umar, ulama’ besar dari Darat, Semarang atau biasa dipanggil Kyai Sholeh
Darat : “Assalamu’alaikum Wr. Wb.” (penuh wibawa)
9. 👲 sebagai ajudan pemerintah
Kolonial Belanda :
“Good Morning Ladies and Gentleman. How are
you today? I am fine. And you? I am fine too. thank you”. (Gaya Lucu)
PART 2 : BELANDA MELARANG BEREDARNYA
PENERJEMAHAN AL-QUR’AN
👲 Ajudan :
(membunyikan gong bertubi-tubi, garang, tapi
lucu)
👭 Teman Kartini dan 👳 Ustadz
:
(datang, ribut, kepo)
👲 Ajudan :
(menjelaskan pengumuman)
PENGUMUMAN-PENGUMUMAN! WORO-WORO!
ANNOUNCEMENT!
Dengan ini
diumumkan bahwa Pemerintah Kolonial Belanda secara resmi telah melarang adanya
tindak penerjemahan Al-Qur’an. Barangsiapa yang berani coba-coba melanggar,
AWAS – INGAAAT... ada sanksinya!!! Pahaaaaam???
👭 Teman Kartini dan 👳 Ustadz :
"Paham"
👲 Ajudan :
"Understand????"
👭 Teman Kartini dan 👳 Ustadz :
"Understand"
👲 Ajudan :
"Oke, sekarang Bubaaar! Bubaar!"
(membunyikan gong kembali tetap lucu)
PART 3 : KARTINI MENGAJI TIDAK DIAJARI ARTI
👴 Ustadz :
(Bergumam tentang bahayanya jika sampai
menyampaikan maksud dari Al-Qur’an)
👧 Kartini dan 👭 Teman Kartini :
(datang mengaji)
👴 Ustadz :
(menasehati anak-anak agar mau mengaji,
jangan membolos, karena Al-Qur’an pedoman hidup kita)
👧Kartini :
“Memangnya arti dari yang sudah kita baca ini
apa kog bisa jadi pedoman hidup?"
👴 Ustadz :
(diam sejenak, menghela nafas)
“Murid iku kudu tawadlu’! Ora usah kakean
takon! Durhoko! Ora sopan karo wong tuwo!”
👧Kartini : “Nyuwun pangapunten pak Ustadz...”
(sambil menggerutu pelan)
PULANG.........................................
PART 4 : CURHAT KARTINI PADA STELLA (TEMAN DARI
BELANDA)
👧Kartini :
(duduk, pura-pura sedang
menulis surat, beberapa kali salah dan kertas dibuang”)
👩 Imajinasi Kartini :
(Berdiri di belakang Kartini, jika batal
menulis dia sembunyi dan berhenti membacakan surat)
Untuk Stella Zihandellar
6 November 1899
Mengenai agamaku Islam, Stella... Aku harus
menceritakan apa?
Agama Islam melarang umatnya mendiskusikannya
karena nenek moyangku Islam.
Bagaimana aku dapat mencintai agamaku, kalau
aku tidak mengerti, tidak boleh memahaminya?
Al-Qur’an terlalu suci, tidak boleh
diterjemahkan dalam bentuk apapun.
Disini tidak ada orang yang mengerti Bahasa
Arab.
Disini orang diajar membaca Al-Qur’an tetapi
tidak mengerti apa yang dibacanya.
Aku pikir Gilaa!
Orang diajari membaca, tetapi tidak diajari
makna yang dibaca.
Ibarat kau ajarkan aku bahasa Inggris, tetapi
tidak 1 patah kata pun kau jelaskan padaku artinya.
Tidak jadi orang sholeh pun tidak apa-apa.
Asalkan jadi baik hati.
Bukankah begitu Stella?
PART 5 : CURHAT KARTINI PADA Ny. ABENDANON
(BELANDA)
💁 Narator :
Gelisah, hati gelisah... sekian tahun
lamanya... (Sing a song)
Begitulah
Kartini, mengaji asal berangkat.
Yang penting di
sekolah tidak tidur apalagi ngelantur.
Kembali Kartini
menulis surat.
Eiits... kali ini bukan lagi
untuk Stella Zihandellar, melainkan Ny. Abendanon, salah satu istri dari
orang pemerintahan Belanda.
👧Kartini :
(duduk, pura-pura sedang
menulis surat, beberapa kali salah dan kertas dibuang)
👩 Imajinasi Kartini :
(Berdiri di belakang Kartini, jika batal
menulis dia sembunyi dan berhenti membacakan surat)
Untuk Ny.
Abendanon
15 Agustus 1902
Dan waktu itu aku tidak mau
lagi melakukan hal-hal yang tidak tahu apa perlu dan manfaatnya.
Aku tidak mau lagi membaca
Al-Qur’an, belajar menghafal perumpamaan dengan bahasa asing yang tidak ku
mengerti isinya.
Jangan-jangan guruku pun
tidak mengerti artinya.
Katakanlah kepada aku apa
artinya, nanti aku akan mempelajari apa saja.
Aku berdosa.
Kitab ini terlalu suci, sehingga kami tidak boleh mengerti apa
artinya.
PART 6 : KARTINI KABUR KE RUMAH PAMAN
💁 Narator :
“Akhirnya Kartini kabur pergi ke rumah
pamannya seorang Bupati Demak, Pangeran Ario Hadiningrat, namanya. Di
perjalanan dia bertemu dengan Ajudan”
👲 Ajudan :
(Duduk bersandar, istirahat sambil
bersenandung Rondo kempling- waljinah)
“Ndak pundi mbak ayu, badhe tindak pundi?
Kadingaren tindak wae ora numpak taksi
Dewean opo ora wedi
Timbang nganggur kula gelem ngancani...”
"Eh... Kartini...
Pergi ke Paris beli busana, putri manis mau
ke mana?"
👧Kartini :
“Mau ke tempat Pak Lik Ndan...
Assalamu’alaikum!”
👲 Ajudan :
“Eh... eh... Wa’-a-lai-kum-sa-lam
Pergi ke Solo
beli batik
Kain batik bergambar bulan sabit
Wajahmu Kartini
memang cantik
Bagai bidadari turun dari langit”
PART 7 : KARTINI SAMPAI DI RUMAH PAMAN
👧Kartini :
“Assalamu’alaikum... pak lik Pangeran
Ario Hadiningrat"
👨 Bupati Demak :
“Wa’alaikumussalam... eeeeh Kartini! Rene
nduk, keluarga Rembang podho sehat ya?
👧Kartini :
“Alhamdulillah, Pak Lik. Kelihatannya ada
pengajian ya Pak Lik?”
👨 Bupati Demak :
“Oh ya Kartini, kebetulan kamu kesini.
Pergilah ke serambi jika kamu ingin mengikuti pengajian Kyai Sholeh Darat
dari Semarang”.
👧Kartini :
“ Nggih Pak Lik”
👳Kyai Sholeh Darat :
(membaca fatihah, menyampaikan makna pegonnya
dan sedikit isi kandungannya)
Gambar Ilustrasi dari Tafsir Jalalain Hal. 513 |
👧Kartini :
(kagum, bertanya pada Kyai)
“Kyai...
perkenankanlah saya menanyakan bagaimana hukumnya apabila seseorang yang
berilmu namun menyembunyikan ilmunya?”
👳Kyai Sholeh Darat :
“Mengapa Raden Ageng bertanya demikian?”
👧Kartini :
“Selama ini Al-Fatihah gelap bagi saya. Saya
tak mengerti sedikitpun maknanya. Tetapi sejak hari ini Al-Fatihah menjadi
terang-benderang sampai kepada makna tersiratnya, sebab romo kyai telah
menerangkannya dalam Bahasa Jawa yang saya pahami”.
PART 8 : KARTINI BELAJAR TAFSIR HADIAH
PERNIKAHAN DARI KYAI SHOLEH DARAT
👧Kartini :
(membaca QS. Al-Baqoroh : 257 sebanyak 2 kali.
Seolah-olah sedang meresapi makna. Kemudian dibacakan makna gandul
selanjutnya makna dalam bahasa Indonesianya).
Gambar Ilustrasi dari Tafsir Jalalain Hal. 40 |
Q.S. Al-Baqarah 257 :
اَللهُ
وَلِيُّ الَّذِيْنَ آمَنُوْا يُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ اِلَى النُّوْرِ ۖ
وَالَّذِيْنَ
كَفَرُوْا اَوْلِيآؤُهُمُ الطَّغُوْتُ يُخْرِجُهُمْ مِنَ النُّوْرِ اِلَى الظُّلُمَاتِ
ۖ
اُولَئِكَ اَصْحَابُ النَّارِ ۖ
اُولَئِكَ اَصْحَابُ النَّارِ ۖ
هُمْ فِيْهَا خَالِدُوْنَ
Artinya
“Allah Pelindung bagi orang-orang yang beriman, Dia
mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (keimanan).
Dan orang-orang
yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari
cahaya kepada kegelapan.
Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”
Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”
"Masyaallaaah benar-benar DOOR DUISTERNIS TOOT LICHT”
💁👩👭👳👨👴👲 Seluruh Tokoh kecuali Kartini :
(tiba-tiba muncul semua mengagetkan Kartini)
"Artinya???"
👧Kartini :
(Menjawab dengan suara keras dan lantang)
HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
-THE END-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar